Manusia Sok Puitis: Eps. Kembali Teringat

EDIT BY CANVA


Dear Para Jomblo, yuk kita ngobrol lewat rangkaian kata.
Kita ukir sejenak setiap kenangan pahit dari "dia" yang begitu menyakitkan. Uppsss...  

Kembali Teringat

Pada malam yang begitu gelap, hitam mencekam.
Ingin kusampaikan sebuah kalimat rindu yang terpendam.
Pada tiap hembus angin yang menyeruak, mencipta kedinginan.
Ingin kusampaikan pada dia yang kini tertawa riang bersama sang pujaan.

Melupakan seseorang yang telah lama merindu tanpa temu.
Tanpa berpamitan ia pergi dengan begitu angkuh.
Dengan mudahnya hati itu berlabuh pada yang baru.
Setelah ia meninggalkan sisa rasa yang sudah terlanjur tumbuh.

Gemericik air hujan masih terdengar dengan lantang.
Berbagai macam suara serangga malam mulai terdengar saling bersahutan.
Apakah kita masih bisa saling menyapa? 
Meski dua raga tak lagi berjumpa. 
Apakah kita masih bisa saling bertamu? 
Meski hubungan kita tak lagi utuh. 

Kita bertemu dengan cara yang paling baik. 
Kita berpisah dengan cara yang paling buruk. 
Apakah dalam hubungan juga ada istilah antonim? 
Di mana segalanya harus berkebalikan. 
Aku mencintaimu, kamu membenciku. 
Aku menunggumu, kamu mencampakanku. 
Aku merindukanmu, kamu melupakanku. 
Mungkin, aku yang terlalu naif. 
Atau aku yang belum siap dengan kenyataan?

Suatu hari...
Aku pernah merasa begitu takut kehilangan. Aku begitu takut kehilanganmu, takut kamu menjauh, takut jika nanti kamu tiba-tiba melupakanku. 
Aku berusaha sebaik mungkin agar aku menjadi seperti yang kau mau. 
Ternyata aku salah.
Menjadi diriku adalah hal yang paling indah. 
Sebab, yang kudapat darimu hanya perihal rasa kecewa. 

Aku pikir aku telah cukup ikhlas untuk merelakanmu.
Aku pikir aku telah cukup kuat untuk melupakanmu
Tapi kenyataannya..
Tentangmu masih hal yang terpenting dalam ingatanku.
Tentangmu masih begitu jelas dalam pikiranku.

Terkadang aku berpikir..
Apakah mengenalmu adalah sebuah kesalahan? 
Apakah mengharapkanmu adalah sebuah kebodohan? 
Terlepas dari semua itu aku hanya mendapati satu kesimpulan.
Aku telah menyesal... 

Aku tidak bisa mengharapkan waktu berputar kebelakang..
Aku tidak bisa mengharapkan andai aku tidak mengenalmu, andai aku tidak pernah bertemu denganmu.
Jika semua itu kudapati.
Mungkinkah rasa sakit itu tidak akan separah ini? 
Mungkinkah luka itu tidak akan sedalam ini? 

Waktu telah berlalu begitu cepat.
Hari-harimu telah kau lalui bersama orang yang tepat.
Sedang hari-hariku masih tenggelam dalam ingatan masalalu yang pekat.

Bukan bermaksud menyalahkan waktu.
Bukan pula bermaksud menyalahkan takdir.
Aku hanya menyesali diriku sendiri.
Kenapa aku terpaut pada hati yang tidak bisa kumiliki.

Namun... 
Jika bersamanya kamu bahagia, aku akan belajar ikhlas.
Jika bersamanya kamu merasa nyaman, aku akan menepi.
Jika bersamanya dapat membuat harimu lebih baik maka aku akan menghilang, menghilang darimu dan menghapus setiap jejak yang kutinggalkan.
Karena bagiku, bahagiamu bersamanya lebih baik daripada aku harus menerima kenyataan bahwa kau tak pernah bahagia bersamaku...


#edisi_writers_block

Subscribe to receive free email updates:

6 Responses to "Manusia Sok Puitis: Eps. Kembali Teringat"

  1. Kok jadi galau, ya. Mikirin si dia yang tak kunjung paham kode

    BalasHapus
  2. Kak galau adalah jalan ninja penulis eaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget.. Alasan kenapa bisa nulis karena sering galau.. Wkwkwk

      Hapus
  3. Mode galau ini mah. Tapi tak ada kulari ke hutan lalu ke pantai yaa 🤭😅

    BalasHapus
  4. Duh jadi ikutan sedih. Belajar melepaskan dan ikhlas memang berat.

    BalasHapus
  5. Kembali dengan puisi, semangat terus kak

    BalasHapus