My World: Jalani Saja Dulu (Part 1)
![]() |
EDIT BY CANVA |
Setiap orang pasti pernah mengalami titik terendah dalam hidupnya. Hidupnya hancur berantakan. Rencana-rencana yang telah tersusun rapi harus tergantikan dengan kenyataan yang pahit. Kegagalan terus menghampiri.
Beban masalah seolah tidak pernah berkurang. Kamu merasa sangat sendirian. Kamu merasa bahwa kamu sudah gagal. Hidupmu sudah berada di antara ketidakpastian. Ingin melangkah terlalu takut sedangkan, untuk kembali ke masa lalu sudah tidak mungkin. Lalu, apa yang bisa kamu lakukan saat berada di situasi seperti ini?
Tidak semua orang dengan mudah bangkit dari keterpurukannya. Ada yang bangkit dan kembali berjuang dari kegagalannya. Namun, tidak sedikit dari mereka yang semakin terpuruk dan tidak percaya diri.
Ketakutan akan kegagalan yang terulang kembali, sangat membatasi diri beberapa orang untuk bangkit. Karena menghadapi situasi seperti ini, bukanlah hal yang mudah bagi mereka.
Bangkit setelah jatuh berkali-kali, bukanlah hal yang mudah. Namun, bukan berarti tidak bisa. Kamu hanya butuh kemauan dan tekad yang kuat, maka kamu akan dengan mudah untuk bangkit.
Tidak mengapa, jika prosesnya kamu lalui sendirian. Tidak mengapa, jika tidak ada orang yang menjadi alasanmu untuk bangkit. Karena kamu tidak butuh seseorang, melainkan Allah Swt. Karena apapun yang kamu lakukan tidak akan pernah tercapai tanpa kehendak-Nya.
"Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji."
(Q.S. Al-Fathir: 15)
Ketika seseorang mengalami situasi paling sulit dalam hidupnya, saat itulah seseorang akan butuh untuk ditemani, didukung dan diberikan semangat agar tidak mudah menyerah. Namun apa jadinya, jika kamu tidak memiliki siapapun yang akan rela untuk terus berada di sampingmu, menyemangatimu, menghiburmu? Tidak sedikit dari orang-orang yang mengalami hal seperti ini akan menyerah dengan hidupnya, pilihannya hanya berlari dari masalah.
Beberapa orang ada yang tidak ingin menghadapi masalahnya sendirian, maka ia lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya. Sungguh miris dan menakutkan, tetapi kamu adalah orang yang hebat yang memilih untuk bertahan dan berjuang menghadapi setiap masalah. Kamu yakin bahwa semua beban dan masalah yang datang bertubi-tubi akan terganti dengan bahagiamu yang selama ini kamu nanti.
Apakah kamu merasa hidupmu selalu dipenuhi masalah?
Terkadang, kita terlalu fokus untuk mencari makna kebahagiaan. Kita terlalu fokus pada pencapaian-pencapaian orang lain. Sehingga ketika kita tidak bisa mencapai apa yang orang lain bisa, kita merasa bahwa kita telah gagal. Terkadang, kita terlalu fokus untuk mengejar sesuatu yang belum pantas untuk kita dapatkan. Hal-hal seperti itu yang membuat kita menjadi terburu-buru dalam membuat keputusan.
Kita terburu-buru menganggap bahwa kita telah gagal. Padahal, apa yang menurutmu itu baik belum tentu baik menurut Allah. Apa yang ingin kamu capai bisa jadi itu memang bukan takdirmu. Allah Swt. lebih mengetahui sedangkan kamu tidak.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."
(Q.S. Al-Baqarah: 216)
Ketika kamu terlalu fokus dengan pencapaian orang lain, kamu akan lupa dengan apa yang sebenarnya kamu butuhkan. Karena standar suksesmu adalah kesuksesan orang lain. Dan sebenarnya beban masalah yang selalu timbul datang dari dirimu sendiri. Karena kamu yang belum bisa mensyukuri apa yang kamu miliki saat ini. Hal-hal sederhana yang bagi beberapa orang adalah sebuah nikmat, tetapi bagimu itu belum cukup.
Di usiamu yang saat ini, terkadang hal-hal sederhana menjadi begitu rumit. Kamu terlalu takut untuk gagal, kamu terlalu takut dengan masa depan, fikiranmu selalu melalang buana ke arah mimpi dan tujuan. Tidak jarang, kamu juga begitu keras memikirkan bagaimana kamu bisa mewujudkan impian.
Teman-temanmu sudah sukses, banyak dari mereka yang sudah mapan, memiliki pekerjaan yang dicita-citakan, dan tidak sedikit dari mereka sudah memiliki keluarga kecil yang bahagia. Sedangkan kamu, masih sendirian dengan begitu banyak masalah yang tidak tahu kapan akan selesai.
Cobaan demi cobaan selalu datang bergantian, seolah mereka diberi aba-aba agar datang bergiliran. Namun, kamu tidak bisa berbuat apa-apa, kamu juga tidak ingin berada di posisi yang kamu alami saat ini. Melihat teman-temanmu yang hidup tenang telah membuatmu merasa iri. Padahal tanpa kamu sadari, mungkin dulu mereka pernah mengalami hal yang serupa denganmu, hanya saja mereka tidak terlalu banyak mengeluh sepertimu.
Jadi, jalani saja dulu... ^_^
0 Response to "My World: Jalani Saja Dulu (Part 1)"
Posting Komentar