My World: We Are In Our Time Zone
*We Are In Our Time Zone*
Kata sastrawan Jepang Haruki Murakami, "Sakit itu pasti, menderita itu pilihan." Kalimat ini semakin diresapi kita akan semakin sadar bahwa hidup tidak lepas dari yang namanya sakit, ia akan selalu ada. Namun, menderita hanyalah sebuah pilihan. Mau dibawa santai atau dramatis hidup kita, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Kita berada di zona waktu kita. Semua itu bukan hanya soal keberhasilan dan kesuksesan, tetapi berbagai hal bahkan saat sebuah kegagalan menimpa seseorang itu adalah waktu yang sudah ditentukan. Akan selalu ada masa di mana kegembiraan dan kesedihan selalu bergiliran atau bahkan beriringan.
Kita berada di zona waktu kita. Sebab itu, jangan jadikan keberhasilan orang lain sebagai indikator kesuksesan yang harus kita raih. Kita punya masa, mereka punya masa. Akan ada masanya untuk kita berlari setelah sekian lama berjalan. Merangkak, berjalan, kemudian berlari itu semua hanya perihal waktu.
Zona waktu yang kadang tidak pasti, membuat kita sering kali menduga bahwa hal itu bisa saja terjadi sebentar lagi, atau mungkin masih sangat lama. Padahal, perihal "kapan" bukanlah hal yang sepatutnya membuat kita bimbang, tetapi tugas kita hanya "ikhtiar" memperjuangkan setiap harapan dan cita-cita, karena apa pun bisa terjadi kalau Allah sudah berkata demikian.
Bukankah banyak yang mengatakan bahwa alur kehidupan layaknya roda yang terus berputar, ada yang mengibaratkan kehidupan layaknya dua sisi koin yang berlawanan, dan masih banyak lagi perumpamaan yang lain, karena setiap orang memiliki pandangan yang berbeda tentang kehidupannya. Masing-masing dari kita punya cara dan jalan sendiri tentang kehidupan. Sebab, semua orang telah menggenggam takdirnya masing-masing.
Tentang zona waktu itu kita tidak bisa menduga kesuksesan itu akan datang dengan cara apa, pun hal nya dengan kegagalan kita tidak bisa memprediksinya kapan kita akan jatuh dan gagal. Terkadang, terlalu takut mengalami kegagalan justru membuat kita semakin ragu untuk melangkah ke depan, kita bahkan dengan berat hati meninggalkan apa yang disebut "zona nyaman."
We are in our time zone
Tidak perlu membanding-bandingkan apa pun dengan siapa pun, "karena kita hidup bukan untuk membuktikan apa pun kepada siapa pun."
-Paulo Coelho-
Mau kita merangkak, berjalan, atau berlari, semua adalah pilihan kita sendiri. Orang berhak menilai, orang berhak berkomentar, tetapi kita tidak berhak merasa dengki hanya karena waktu yang belum berpihak pada kita.
Orang lain mungkin sudah sukses dan menjadi berhasil dengan cara mereka, lalu apakah kita tidak boleh menggunakan cara yang sama? Kenapa tidak? Jalannya mungkin sama, tetapi prosesnya pasti berbeda. Sebab, Allah menetapkan apapun sesuai kemampuan hamba-nya.
Saat ini, kita yang masih berusaha berjuang meraih kesuksesan dengan jalan apa pun itu, adalah perjuangan yang patut kita hargai. Entah sedikit atau banyak perjuangan yang telah kita korbankan semua adalah bukti keseriusan kita untuk menggapai keberhasilan. Walaupun waktunya memang belum pasti, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Bukankah usaha tidak menghianati hasil? Atau yang lebih tepat adalah Allah tidak akan menelantarkan hamba-Nya begitu saja. Allah senantiasa mendengar doa-doa hamba-Nya.
We Are In Our Time Zone
Bisa jadi "time zone" adalah tentang doa-doa kita yang masih berusaha untuk naik ke atas. Menunggu segala ikhtiar kita dikerahkan. Perihal apa pun yang terjadi nanti, bukanlah suatu kegagalan yang harus kita sesali. Bukankah Allah punya banyak cara dalam mengabulkan doa seorang hamba? Dikabulkan, ditunda, atau diganti dengan yang lebih baik adalah cara paling indah bagi Allah dalam mengabulkan doa seorang hamba.
About...
We Are In Our Time Zone
#sukses #gagal #berhasil #weareinourtimezone #berdamaidengandirisendiri
Jleb. Ngga usah noleh-noleh bandingin dengan orang lain, ya. Berjalan saja di waktu dan zona kita. Terima kasih catatannya, Mba..
BalasHapusYup kak benar sekali, terlalu banyak membandingkan jadinya menyakiti diri sendiri...
Hapussemoga kita bisa tambah bersyukur dengan waktu yang menjadi bagian kita
BalasHapusAamiin...
HapusKeren tulisannya kak
BalasHapusTerima kasih kak...
HapusTulisannya, kembali menyadarkan ku untuk tak henti-hentinya bersyukur . Terimakasih kk.
BalasHapusSemua punya zona dan waktu masing-masing
BalasHapus