Bagaimana Mengelola Cinta Yang Benar?
![]() |
EDIT BY CANVA |
Terkadang cara terbaik dalam mencintai seseorang adalah dengan melepaskannya. Lalu menitipkannya pada Allah. Sebab, Allah yang lebih tahu cara menjaganya.
-Ustadzah Halimah Alaydrus-
Membahas tentang cinta akan memicu banyak pertanyaan yang muncul di kepala. Dari mana datangnya cinta? Haruskah ada alasan saat mencintai? Dengan cara seperti apa cinta itu dijaga? Kenapa kita jatuh cinta?
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah, berkata:
"Cinta itu mensucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang sholeh dan cobaan bagi ahli ibadah."
Kalau cinta jangan berlebihan, sederhana saja.
Dewasa ini, gombalan-gombalan tentang cinta semakin nyeleneh. Ada yang rela mengambilkan bulan dan bintang untuk orang yang dicintai, ada yang rela tidak berinteraksi dengan lawan jenis selain dia, ada pula yang rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk menyenangkan hati orang yang dicintai.
Bagaimana cinta itu bisa muncul? Cinta Itu anugerah, kehadirannya muncul tanpa diberi aba-aba, Ia datang begitu saja. Dan kenapa cinta bisa muncul itu beragam alasannya. Ada yang muncul karena ketaatannya dalam beribadah, prestasinya, fisiknya atau mungkin ada yang muncul tiba-tiba hanya karena rasa baper, merasa seolah diperlakukan berbeda dan sangat dipedulikan di mana sikap dan kepedulian itu tidak diperoleh dari siapapun.
Pada masa ini cinta begitu mudah muncul bahkan hanya dengan melihat matanya sekilas saja atau karena kebetulan yang tidak disengaja. Apa itu benar yang dinamakan cinta atau hanya nafsu belaka?
Dalam Al-Qur'an juga sudah disebutkan bahwa seseorang akan sangat wajar jika ia memiliki ketertarikan dengan lawan jenis.
"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." (Q.S. Al-Imran: 14)
Namun, kenapa cinta harus dikelola?
Seperti yang dikatakan Imam Ibnu Qayyim rahimahullah, bahwa cinta juga bisa menjadi cobaan bagi seseorang. Jadi, jika cinta itu tidak dikelola dengan baik bukannya mendapat kesucian dari cinta justru malah maksiat yang berkedok atas nama cinta.
Kelola cinta itu agar tidak melewati batasnya, hingga menghalalkan berbagai cara hanya untuk bisa bersama dengan orang yang dicintai. Cinta tidak seperti itu!
Namun, pada realitanya cinta telah membutakan mata kebanyakan orang. Buta terhadap aturan agama, buta terhadap sisi negatif pasangan, buta terhadap resiko ke depan, buta terhadap pengalaman buruk orang lain, buta terhadap orang lain yang lebih baik, dan masih banyak lagi.
Apa yang harus dilakukan saat cinta itu datang?
Pendam Jika Belum Siap
Cinta itu bukan hanya tentang memiliki, tetapi soal kesiapan untuk saling menjaga cinta satu sama lain. Sebab, cinta yang paling utama untuk didahulukan adalah cinta pada Allah dan Rasul-Nya.
Jika Sudah Siap, Halalkan atau Tinggalkan!
Seseorang yang serius dengan cintanya akan dibuktikan dengan tindakan, menghalalkan dengan cara menikahinya atau meninggalkannya. Sebab, cinta yang berlandaskan karena Allah tidak akan menjerumuskan pada kemaksiatan.
Jika Belum Mampu Menikah, Berpuasalah!
"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang sudah mampu untuk menikah maka hendaklah ia menikah. Dan barangsiapa belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa karena puasa merupakan penawar baginya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Islam punya aturan sendiri dalam mengelola yang namanya cinta, karena cinta yang baik adalah cinta yang dibina dalam bingkai rumah tangga bukan cinta yang berkedok pacaran atau sejenisnya.
Bekali Diri Dengan Ilmu dan Ketaatan Pada Allah
Kita tidak pernah tahu kapan cinta itu akan menggebu-gebu, kapan cinta bisa dengan begitu mudah menghadirkan rasa gundah, gelisah dan rindu pada seseorang yang kita cintai. Sebab itulah, mempersiapkan diri dengan menuntut ilmu dan senantiasa melakukan ketaatan pada Allah memudahkan kita untuk mengelola cinta itu agar tetap pada batasannya.
Begitu banyak nasihat-nasihat tentang cinta, berbagai kisah cinta yang menggugah jiwa dan keimanan. Yang menjadi poin utamanya adalah tentang bagaimana kita bisa mengelola rasa cinta itu sendiri. Cinta yang membuat kita semakin taat dan semakin dekat dengan Allah, bukan sekedar cinta karena nafsu ingin memiliki.
Sumber referensi:
Sodiq, Burhan. (2017). Jatuh Cinta Sama Allah Saja. Sukoharjo: Samudera Solo
Sodiq, Burhan. (2019). Ya Allah, Aku Jatuh Cinta!. Sukoharjo: Samudera Solo
Ah setuju banget dengan tulisan kakak. Rengkuh lah cinta saat kita siap.
BalasHapusHarus disiapkan dulu ya kak. Kalo ngga siap jadi jangan berani buat jatuh cinta... 🤭
Hapuscinta sederhana tapi perlu ditempatkan sesuai porsinya, jatuh cinta itu tidak bisa direncanakan tapi mengelola cinta dihati bisa dilakukan sesuai kondisi kita dengan tips-tips yang kaka sampaikan.
BalasHapusthank you
cintanya itu sederhana tapi cara mengungkapkannya itu yang tidak biasa... 🤭
HapusBenar sekali kak. Cinta bukan sekedar dalam kebahagiaan tetapi juga menemani dalam segala keadaan. Semangat ya kak!
BalasHapusTerima kasih kak...
HapusSangat menarik ketika membahas tentang CINTA. Pemahamanku tentang CINTA sewaktu aku masih kecil adalah, Cerita Indah Namun Tiada Arti, hehe...
BalasHapusSetelah beranjak dewasa pasti udah beda ya kak pemahamanannya..
Hapustulisannya mengingatkanku hehe, terimakasih kak, semoga bermanfaat tulisannya
BalasHapusMasyaallah, ilmunya bikin saya merenung banyak perkara cinta.
BalasHapus