Menjadi Seorang Penulis

Pada awalnya, menulis bukanlah kegiatan yang aku suka, menjadi seorang penulis juga bukan suatu tujuan bagiku. Aku hanyalah seorang manusia introvert yang tidak mudah untuk bergaul dengan orang asing.

Berbagai konflik kehidupan yang aku alami sejak kecil menuntutku untuk berinteraksi dengan dunia menulis, karena hanya dengan menulis aku bisa berbagi berbagai kisah yang tidak mampu aku ungkapkan dengan bicara.

Dulu, aku tidak pernah membayangkan bahwa menulis akan menjadi sebuah hobi, bahkan sekarang dengan berani kusebut sebagai cita-cita. Sebab, dulu menulis hanya sekadar sarana untuk berbagi setiap luka lewat rangkaian kata. Sampai suatu ketika aku menemukan sebuah kalimat yang membuatku tergerak untuk menjadi seorang penulis. Kalimat itu berbunyi:

"Jika kamu bukan anak raja ataupun ulama besar, maka jadilah penulis."

-Imam Al Ghazali-

Dari kalimat ini maknanya sangat jelas, tetapi bukan berarti untuk memaksa semua orang yang bukan anak raja menjadi penulis, tetapi ada alasan tersendiri Kenapa harus menjadi seorang penulis.

Pepatah latin mengatakan:

Yang diucap akan hilang

Yang ditulis akan abadi

Tidak semua orang yang pandai berbicara dapat menulis, pun halnya seseorang yang pandai menulis bisa jadi Ia adalah orang yang pemalu ketika berbicara. Mungkin ini adalah salah satu alasan kenapa aku memilih untuk menulis. Aku tidak pandai dalam menyusun kata ketika mulutku mulai berbicara. Namun, ketika menulis setiap rangkaian kata itu tiba-tiba muncul dengan sendirinya, tanpa harus kuberi aba-aba dan tanpa harus aku meminta, rangkaian kata itu seolah menari-nari di kepala dengan begitu ceria.

Kenapa aku ingin menjadi penulis?

Khoirunnas anfa'uhum linnas

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lain."

(H.R. Ahmad)

Aku tidak tahu apakah menulis adalah kelebihanku, yang aku tahu aku hanya ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain. Aku bukan orang yang cukup berada yang dengannya aku bisa berbagi lewat harta.

Aku memang belum bisa bermanfaat untuk banyak orang, tetapi aku sedang mencobanya melalui tulisan. Sebab, apapun yang aku tulis juga menuntut pertanggung jawaban.

Tulisanku sejauh ini belum cukup bermanfaat, belum cukup memberikan banyak informasi bagi para pembaca. Tulisanku hanya sebuah tulisan sederhana tentang berbagai siklus hidup yang dialami manusia. Namun, aku berharap dari tulisan-tulisan sederhana itu bisa memotivasi banyak orang.

Harapanku suatu hari nanti, aku bisa menulis buku-buku yang memotivasi banyak orang. Aku ingin menjadikan tulisan-tulisanku layaknya seorang teman bagi para pembaca untuk berbagi kisah tentang kehidupan. Aku ingin menjadikan tulisan-tulisanku sebagai penyemangat bagi mereka yang kehilangan harapan. Dan semoga suatu hari nanti, tulisanku bisa menjadi sarana dakwah tentang berbagai persoalan kehidupan yang di dalamnya selalu ada bentuk kasih sayang Tuhan.

Bagaimana rencanaku untuk menjadi seorang penulis?

Begitu banyak perencanaan terkait tujuan yang ingin aku capai. Ketika aku ingin menjadi seorang penulis aku dituntut untuk banyak membaca, dituntut untuk belajar bagaimana dunia kepenulisan bekerja. Salah satu rencana kecil yang kumulai saat ini adalah dengan mengikuti kelas-kelas menulis dalam suatu komunitas, komunitas ODOP salah satunya.

Rencana kecil ini memang belum seberapa, masih banyak perencanaan lain yang mungkin masih dalam tumpukan list terkait rencana-rencana berikutnya yang harus kupenuhi satu persatu.