Cerbung: Kekasih Pilihan

 

edit by: canva

Kekasih Pilihan


Part 1


Ari Firmansyah, siswa kelas 12 IPA 2 adalah sahabat baikku sejak awal menginjakkan kaki di SMA. Dia adalah satu dari teman pria yang aku kenal. Semua temanku hampir kebanyakan adalah seorang pria, karena memang menurutku mereka jauh lebih setia dan tanpa pamrih ketimbang teman perempuan yang hanya butuh saat ada maunya saja. Bagiku Ari, Arman, Fatur dan Irham adalah sahabat baik yang tidak akan pernah terlupakan. Dari mereka aku belajar bahwa hidup itu simple, tertawa saat bahagia, menangis saat sedih, kalau lelah yah tinggal istirahat. Bagiku mereka seperti keluarga kedua yang aku miliki. Tapi perasaanku pada Ari sedikit berbeda, aku mengaguminya sejak awal masuk SMA, aku tidak tahu itu perasaan cinta atau hanya sekedar kagum semata tapi kenyataannya perasaan itu masih ada, walaupun telah lama kupendam hingga tiga tahun lamanya. 

Ari adalah salah satu siswa terkenal di sekolah, bukan hanya dikenal karena kepintarannya tapi juga kenakalannya. Kami berlima memang di cap sebagai siswa-siswa ghoib, karena setiap jam pelajaran kami berpencar ke kelas-kelas lain, bukan untuk menongkrong dan sambil mengobrol tetapi kami lebih suka mendatangi kelas yang sedang belajar mata pelajaran kesukaan ketimbang pelajaran yang membosankan alhasil kami selalu menepati ranking diantara 10 besar, ya walaupun sekadar 10 besar paling tidak kami membuktikan bahwa kami bernilai. Tapi tidak dengan Ari ia selalu mendapat ranking pertama di kelas. 

Hari-hari terus berlalu, aku tidak tahu kenapa perasaanku pada Ari semakin hari semakin tumbuh. Ari yang humoris, pintar, baik, ramah, dan good looking semua siswi bahkan tergila-gila padanya apalagi denganku yang hanya wanita sederhana yang jauh dari kata sempurna. Kami berlima selalu berbagi cerita cinta masing-masing, tapi aku tidak pernah mengatakan bahwa ada diantara mereka yang aku sukai. Karena jika mereka tahu entah seperti apa nanti jadinya.

"Nadya, pulang sekolah anterin aku ke toko buku ya?" ucap seseorang dari belakang seraya menarik ujung kerudungku, siapa lagi kalau bukan Ari, hanya dia yang punya kebiasaan yang menjadi ciri khasnya yang aku hafal.

"Wahhh, kesambet apa kamu tumben ke toko buku?" ejekku pada Ari.

"Lagi pengen rajin aja," jawab Ari sambil senyum-senyum sendiri, aku merasa seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan, mungkin.

"Aku sih mau aja tapi nanti traktir yaaa," kataku.

"Gampang nanti kamu tinggal bilang aja mau beli apa," ucap Ari dengan santainya lalu pergi begitu saja, aku menatap punggungnya yang semakin menjauh dengan senyum yang tersungging dari ujung bibirku. 

Sepulang sekolah kami sampai di sebuah toko buku sederhana di kota. Aku melihat Ari begitu bersemangat mencari sebuah buku tapi saat ia tidak bisa menemukan buku yang ia cari, ia langsung pergi menemui kasir. Aku tidak tahu buku apa yang ia cari, padahal tidak biasanya Ari bersemangat tentang sebuah buku, karena Ari lebih suka mendengarkan ketimbang membaca. 

"Mba tolong bungkusin sekalian pakai kertas kado yaaa," pinta Ari pada kasir. Aku berusaha untuk melihat buku apa yang ia cari tapi karena perbandingan tinggi kami yang lumayan jauh aku tidak mampu mengintipnya.

"Kamu tidak mau beli buku Nad?" tanya Ari padaku yang berdiri tepat di belakangnya.

Aku spontan mendongak melihat ke arahnya karena tertangkap basah, "mau buku yang kamu beli juga," jawabku.

"Jangan sekarang, nanti dikiranya aku sengaja beli samaan," kata Ari.

"Maksudnya?" aku merasa bahwa buku itu bukan untuk dirinya sendiri  melainkan untuk orang lain.


Bersambung... 


.

Terima kasih^_^

Subscribe to receive free email updates:

15 Responses to "Cerbung: Kekasih Pilihan"

  1. Nakal tapi pinter, kesukaan saya juga nih (sampai ternyata jodohnya kayak gitu) wkwk. Sebenernya cowok2 ini bukan nakal, cuma cara pikirnya aja yang agak berbeda.

    Suka sana ceritanyaa. Jadi penasaran mau baca lanjutannya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan direbut ya teh nanti Nadya marah🤭

      Hapus
  2. Kadang ada memang. Pinter tapi kalah sama nakalnya.

    BalasHapus
  3. Kisah cinta remaja nih emang berkesan ya hehee.. Penasaran itu buku buat siapa.. Jangan2 emang buat Nadya.

    BalasHapus
  4. di awal jadi ingat kenakalan saat SMA, hahaha.
    ditunggu lanjutanya kakak

    BalasHapus
  5. Tetiba jadi inget Boys over flower atau teenlit. Penasaran deh sama lanjutannya 🤭

    BalasHapus
  6. Wahhh suka teenlit kayak gini. Uwu dan menggemaskan. So sweet banget lagi kadonya buku. Nunggu lanjutannya ya Kak

    BalasHapus
  7. Ari, aku jadi bayangin sosoknya yang jadi idaman para cewek SMA. 🙈

    BalasHapus
  8. Tapi memang ya, selalu ada aja orang kayak gini di sekolah. Nakal tapi pinter. Rajin tapi biasa aja wkwkwk. Tapi pastinya yang nakal ini yang suka bikin penasaran wkwk. Ditunggu kelanjutannya kak :D

    BalasHapus
  9. Enaknya kalau punya teman laki2 gak rumpi kaya perempuan dan gak baperan, hehe. Tapi malah jadi ada yg suka kaya Nadya ini yaa, hihi.

    BalasHapus
  10. Ada ya orang bakal tapi pinter. Apalagi jadi idola satu sekolah🤭🥰

    BalasHapus
  11. Aku jadi pengen, nih, ketemu sosok Ari, wkwk. Yang nakal tapi pinter tuh di jaraang. Dan i think sosok yang kaya gitu tuh menarik! Jadi nggak sabar pengen tau, kado bukunya itu buat siapa wkwk. Semoga buat Nadya, haha

    BalasHapus
  12. Sayang banget, pinternya kalah sama kenakalan. Jadi penasaran kak sama part keduanya..

    BalasHapus
  13. Bagus ceritanya kak, khas cerita-cerita SMA

    BalasHapus