Cerbung: Kekasih Pilihan (Part 3)
![]() |
Edit by: canva |
Part 3
Aku menatap wajah Ari lekat-lekat, dan aku mulai penasaran alasan yang membuat wajahnya begitu berseri.
"Emangnya kenapa? Kamu mau fokus untuk persiapan ujian?" tanyaku polos.
"Sebab ada hati yang ingin kubahagiakan," jawab Ari matanya berbinar mensiratkan banyak sekali harapan.
"Maksud kamu?"
"Aku dan Sekar resmi jadian Nadya," kata Ari tersenyum lebar. Aku tersentak kaget tidak percaya, Sekar siswi kelas 12 IPA 1 yang terkenal pintar sekaligus idola sekolah telah menjadi pacar Ari, waktu serasa berhenti sejenak aku ingin langsung menampar pipiku yang terlalu banyak berharap, seharusnya aku sadar bahwa Ari hanya menganggapku sebagai seorang sahabat, tidak akan pernah lebih.
Aku masih dengan terpaku berusaha untuk menahan gejolak rasa yang mulai tidak karuan, ada rasa sakit yang sulit untuk dijabarkan, seperti tertimpa bukit besar dan aku terhimpit diantara ruang yang begitu sempit. Aku ingin berteriak, tapi Ari masih berada disampingku, aku juga tidak sanggup untuk terus menahan air mata yang sudah mulai mengambang dan ingin meluncur bebas di pipiku.
"Kamu kenapa?" tanya Ari saat melihat aku mulai menyeka mata yang hampir menangis.
"Aku terharu," jawabku sambil berusaha untuk tetap tersenyum.
"Kamu pasti tidak menyangka kan aku bisa jadian sama Sekar?" kata Ari sambil berbangga diri, "Sebenarnya aku juga tidak menyangka kalau Sekar diam-diam menyukaiku, kalau saja dia tidak berterus terang mungkin aku tidak akan pernah tau," lanjut Ari.
"Artinya Sekar yang lebih dulu mengungkapkan perasaannya ke kamu?" tanyaku.
"Iya Nad. Alasan aku beli buku hari ini karena besok dia ulang tahun jadi aku menyiapkan buku kesukaannya makanya waktu kamu mau beli buku yang sama aku larang, hehe," jawab Ari, ia terlihat sangat bahagia sementara aku sangat terluka.
"Selamat Yaaa," kataku.
"Kamu cepetan cari gebetan nanti diacara kelulusan kita foto sambil bawa pasangan masing-masing, cuma kamu loh yang belum ada pasangannya, masa mau bikin captionnya truk aja gandengan masa kamu enggak, haha" kata Ari tertawa renyah aku hanya menimpalinya dengan senyum simpul. Hari ini berakhir dengan kabar bahagia Ari yang menjadi kabar duka untukku.
***
Hari-hari berlalu, kami berlima tidak pernah lagi berkumpul bersama. Ari juga lebih banyak menghabiskan waktu dengan Sekar pacarnya. Kebiasaanku di kelas hanya membaca dan terus membaca, tidak ada siswa atau siswi lain yang berani mengajakku keluar sekedar ke kantin atau kemana saja, lengkap sudah kesendirianku sekarang, aku yang dulu selalu pergi di jam pelajaran Sejarah sekarang mendadak rajin dan aktif di kelas, Ari, Arman, Fatur dan Irham memujiku yang mulai menunjukkan kemajuan di bidang akademik bahkan wali kelaskupun merasa aku telah banyak berubah jadi lebih baik, nilaiku semakin bagus dan sekarang mulai menempati posisi tiga besar.
Terlepas dari semua kabar baik itu aku masih merasa kesepian karena kehilangan sosok Ari dalam hidupku, andai aku mengungkapkan perasaanku lebih dulu ketimbang Sekar mungkinkah Ari juga akan menerimaku seperti ia menerima Sekar tanpa merasa ragu.
"Bodoh! Bodoh! Bodoh!" gumamku sambil memukul kepala dengan bolpoin di tangan.
Bersambung...
.
Terima kasih^_^
ah belum ending juga hahaha.. terimakasih lho tulisannya bikin penasaran
BalasHapusMasih memikirkan ending yang tidak mengecewakan pembaca kak... 🙈😂
HapusTaunya ini cuma strategi Ari supaya tahu perasaan sebenarnya dari Nadya.
BalasHapusJangan buka kartu kak🙊🤫
HapusKok jadi inget masa lalu ya? Aku juga sempat punya pertanyaan begitu ke seseorang. Tapi untungnya bisa move on dan melupakan semua andai-andai itu wkwkwk
BalasHapusSpill dong kak caranya biar move on🤭
Hapusari, ari untung???
BalasHapusArimau🤭🙈
HapusPatah hatinya keren, euy. Jadi rajin belajar dan meningkatkan skill si Nadya. Lanjutkan buat bikin si Ari menyesal, NAD. 💪🙈
BalasHapusHarus dong kak daripada terpuruk kan... 🤗
HapusSemangat Nadya.. Hidupmu tak akan berakhir krn cinta yg bertepuk sebelah tangan.
BalasHapusButuh baking nih kak biar semangat😢
HapusSebagai pembelajaran buat saya pribadi. Terimakasih kak
BalasHapuspembelajaran biar bisa move on ya kak? 🤭
HapusNadya ini bertepuk sebelah tangan huhu. Gpp, fokus belajar dulu ntar ketemu yang lebih baik dari Ari wkwkwk
BalasHapusKeren ah, patah hati jadi semangat belajar :D
BalasHapusBerharap Nadya punya happy ending juga 😉
"Ia terlihat sangat bahagia, sementara aku sangat terluka". Gapapa Nadya gak pacaran sama Ari, nilainya kan jadi bagus 😀
BalasHapusKeren sih si Nadya, patah harinya gak dramatis dan memilih mengalihkan perhatian ke hal positif. Bravo Nadya!
BalasHapusAku paling gak kuat kalau baca cerita dengan tema seperti ini, ada rasa traumatis 🥺, terasa nyeri dan sakit, cinta dalam diam atau bertepuk sebelah tangan. Padahal hanya cerita fiksi, tapi aku terhanyut dalam ceritanya.
BalasHapusMau fokus belajar tapi ya gimana, hati sedang patah. Cerpennya bagus kak, ditunggu -kekasih pilihan part 4- nya
BalasHapusBahasa dan alur ceritanya mengalir, bagus kak
BalasHapus