Cerbung Fantasi: Kembali Ke Masalalu (Part 2)

 

Edit by: Canva


Part 2: Aku Dimana? 


Setelah hampir dua jam Mayra menunggu petugas kantor pos akhirnya datang. Dengan menggunakan vespa klasik jaman dulu. Mayra tertegun. Vespa milik petugas itu sangat unik dan klasik persis seperti keluaran jaman dulu, Mayra yakin karena dulu kakeknya yang sudah meninggal pernah memiliki vespa antik yang sama.

Mayra langsung menghampiri petugas itu sambil menggerutu.

"Pak pos kok bukanya lama sekali!" keluh Mayra pada petugas pos yang baru saja melepaskan helmnya. Mayra langsung memicingkan alisnya merasa terkejut dengan orang yang berada dihadapannya.

"Loh Pak Willy mana?" tanya Mayra.

"Maaf neng Willy siapa? Willy wonka?" tanya bapak itu. 

"Ishh bapak itu mah yang di film. Pak Willy yang biasa jaga di depan Pak?" jelas Mayra memastikan.

"Neng Bapak ini kerja dari tahun 1990 sampai dengan 2008 sekarang belum pernah ada yang menggantikan Bapak," jelas bapak itu.

Mayra tersentak, ia mulai panik lagi. Pertama waktu, kemudian hari dan sekarang tahun. Mayra mulai merasa takut. Sebenarnya apa yang terjadi? Aku dimana? Pertanyaan yang sekarang mulai memenuhi isi kepala Mayra. Tanpa berkata sepatah katapun Mayra pergi begitu saja meninggalkan petugas pos yang melihatnya sambil melongo.

"Neng! Neng! Nggak jadi masuk?" panggil bapak itu tapi Mayra terus melangkah dengan tatapan yang kosong.

Di tengah perjalanan pulang, Mayra baru menyadari kalau jalanan sudah berbeda. Rumah, pohon, dan semua yang berada di jalan yang biasa ia lewati saat pulang dari kantor pos semua mendadak berubah. Mayra menatap sekeliling tempat yang ia lalui. Ia berharap ini cuma mimpi dan kemudian ia terbangun dari mimpinya itu.

"Ayo sadar Mayra. Bangun!" celoteh Mayra pada dirinya sendiri sambil menepuki pipinya kanan-kiri.

Tiba-tiba Mayra teringat, tentang rumah tua yang ia masuki. Karena sesaat sebelum semuanya berubah hanya rumah itu yang patut ia curigai. Mayra bergegas menuju rumah tua yang berada di seberang jalan Maple. Kebetulan jalan itu baru Mayra lewati karena kejadian diikuti pria berbaju hitam. 

Setelah sampai di tempat, rumah itu terlihat tidak seperti saat pertama kali ia melihatnya. Mayra mencoba mendekat, terus mendekat sampai terlihat dengan jelas. Rumah tua itu tidak nampak seperti rumah tua, justru rumah itu tampak seperti rumah yang baru saja direnovasi oleh pemiliknya. Rumah bergaya Eropa klasik dengan cat yang berwarna putih bersih sangat memikat siapapun yang singgah.

Mayra penasaran siapa pemilik rumah itu. Rumah yang belum lama sempat ia masuki, bahkan ia masih ingat betul semua furniture yang ada di dalamnya.

Setelah begitu dekat, Mayra tepat berada di depan pintu rumah itu. Matanya mengamati setiap rumah, tidak bisa dibayangkan padahal yang ia lihat sebelumnya rumah itu adalah rumah yang sudah usang dan sangat lusuh, catnya pun sudah hampir terkelupas semua tapi justru yang sekarang dihadapannya malah seperti rumah yang baru saja dibuat.

"Cepat keluar! Jangan pernah kembali sebelum menemukan jam tangan ayah yang kamu hilangkan!" teriak seorang pria sambil menarik seseorang keluar. Orang itu jatuh tersungkur tepat di kaki Mayra. Sementara pintu ditutup dengan keras, Mayra tersentak kaget. 

Dengan naluri kepeduliannya, Mayra membantu orang itu berdiri. Dia seorang pria yang seusia dengannya, terlihat dari baju seragamnya ia mengenakan baju SMA yang bertuliskan kelas 12 menggunakan angka romawi. William Alaska, Mayra membaca nama orang itu sekilas.

"Makasih bantuannya," kata orang itu sambil berusaha merapihkan pakaiannya.

"Sama-sama," ucap Mayra.

"Saya permisi!" kata orang itu lagi sambil berlalu pergi. Mayra yang penasaran dengan pemilik rumah itu mencoba untuk mencari tahu, mungkin apa yang terjadi padanya berhubungan dengan pemilik rumah itu.

"Hey! Nama kamu siapa?" teriak Mayra pada orang itu. Dia menoleh ke arah Mayra dengan wajah dingin ia menjawab. "William Alaska, panggil aku Aska," katanya sambil berlalu pergi.

Mayra tersenyum tipis, orang itu terlihat dingin tapi Mayra menyadari satu hal kalau mata orang itu sangat indah, semburat coklat muda pada pupil matanya membuat Mayra sangat suka. Matanya mengingatkan ia pada seseorang tapi Mayra mendadak lupa siapa orangnya. 

Mayra pulang ke rumahnya, tapi ia cukup sadar mungkin setelah ini ia akan terbangun dari mimpinya. Mayra masih mengira kalau semua ini hanyalah mimpi.


Bersambung... 

.

Terima kasih ^_^


Subscribe to receive free email updates:

11 Responses to "Cerbung Fantasi: Kembali Ke Masalalu (Part 2)"

  1. Wah ceritanya misteri sekali ya..penasaran siapa ya pemiliknya dan ada kisah apa sampai Aska terlempar keluar hanya gara² jam tangan pasti ada saling keterkaitan deh, hehe.

    BalasHapus
  2. Time travel, bagus banget idenya. Penasaran nunggu lanjutannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap ditunggu terus ya kak... πŸ™ŠπŸ˜…

      Hapus
  3. Wah bikin penasaran. Ini genre apa ya? Fantasy kah? Hihi

    BalasHapus
  4. Wah genre fantasy nih hehe keren kaak. Ditunggu kelanjutannya

    BalasHapus
  5. Bikin penasaran kelanjutannya. Baca ceritanya juga enakπŸ‘Œ

    BalasHapus
  6. Penasaran sambungannya kak

    BalasHapus
  7. hayu lanjutin terusannya yaaa. penasaran sama gimana suasana dan ceritanya

    BalasHapus
  8. Bikin penasaran kisah Mayra, jadi pengen baca cerita sebelumnya πŸ˜„

    BalasHapus
  9. cerpennya bagus kak, ditunggu cerpen-cerpen selanjutnya

    BalasHapus