Saat hidupmu Hancur Berantakan
![]() |
my pict |
Setiap orang pasti pernah mengalami titik terendah dalam hidupnya. Saat apa yang sudah direncanakan ternyata harus gagal saat diperjalanan. Kecewa mungkin ada. Atau bahkan kamu menangisi setiap keadaan yang seolah tidak berpihak kepadamu. Kamu merasa bahwa hidup begitu tak ada belas kasihnya padamu. Sebab, dari sekian banyak manusia ia harus memilihmu untuk menanggung penderitaan itu. Dan kamu pasti bertanya, kenapa harus aku?
Setiap orang punya jalan takdir masing-masing. Kadang, pasang surut kehidupan membuatmu berjalan melangkah dengan begitu sulit. Bukan salahmu jika kamu mengeluh, karena manusia memang suka berkeluh kesah.
"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh." (QS. Al-Ma'arij: 19)
"Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah," (QS. Al-Ma'arij: 20)
Saat ini, mungkin hidupmu sedang hancur berantakan, mungkin kamu sedang diliputi banyak masalah dan ujian. Namun, ingatkah bahwa sebelum saat ini kamu telah menikmati tawa bahagia. Kamu sempat tersenyum dan merasa sangat senang menjalani hari-harimu. Kamu sempat merasakan hidupmu baik-baik saja. Dan hari ini, Allah memilihmu, Allah sedang mengujimu. Jangan terburu-buru menganggap bahwa ini sebuah hukuman, bahwa semua masalahmu adalah musibah, Allah tidak sejahat itu padamu, karena Allah adalah Rahman dan Rahim, Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kok seperti ini ya cara Allah menyayangiku?
Allah menguji seseorang dengan banyak cara, bukan hanya musibah atau kesedihan tapi dalam setiap tawa dan bahagiamu itu juga bagian dari ujian, ujian seberapa besar rasa syukurmu.
Saat hidupmu hancur berantakan, apa lagi yang kamu harapkan selain Rahmat dari Allah yang Penyayang? Ketika semua orang tidak lagi disisimu, ketika sahabat dekat tak bisa membantumu apalagi keluarga dekat untuk memecahkan masalah yang menghimpitmu, bukankah hanya Allah yang bisa menjadi sandaranmu?
Meski hidupmu hancur berantakan, tapi bukan berarti kamu sudah gagal. Karena yang hancur berantakan itu hanya mimpimu, bukan takdirmu. Rencanamu yang gagal itu, seolah menjadi keyakinan bahwa hidupmu telah hancur, bahwa kamu sudah tidak berarti.
Saat ini bukan masanya untuk menangisi yang telah hancur, tapi kembali bangkit untuk menata rencana yang baru. Menyusun lembaran baru dan memperbaiki yang telah rusak, karena mungkin saja ekspektasimu yang terlalu tinggi, sehingga takdir tidak sejalan dengan rencanamu.
Hidupmu tidak hancur teman. Kamu hanya sedang diuji sedikit. Ya, sedikit saja. Karena seandainya kamu tahu di luar sana ada yang lebih menderita, lebih sulit cobaannya, ada yang lebih berat masalahnya, kamu pasti akan merasa malu karena hanya dengan ujian sedikit kamu sudah mengeluh. Wajar memang, tapi kamu tidak bisa merasa paling menderita, kamu tidak berhak menanggap dirimu orang yang paling susah.
Jadi, bersabarlah, bersyukurlah, nikmatilah ujian hidup sebagai tanda cinta Allah terhadapmu. Karena Allah melaksanakan urusan-Nya, Allah akan berikan jalan keluar bagi hamba-Nya yang bertakwa.
"...Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya," (QS. At-Talaq: 2)
Saat hidupmu hancur berantakan, ingat bahwa hidupmu berada di tangan Allah. Rencanamu saja yang hancur, bukan hidupmu. Dan bukankah rencana yang Allah pilihkan untuk takdirmu jauh lebih baik daripada pilihanmu? Saat ini, tugasmu bukan untuk menangisi, tapi untuk menata kembali. Allah ingin kamu kembali pada-Nya, melibatkan-Nya dalam berbagai hal dalam hidupmu karena dengan begitu kamu baru menyadari bahwa kamu hanya seorang hamba di muka bumi, kamu berjalan di atas takdir yang telah Allah gariskan untukmu.
Terima kasih^_^
0 Response to "Saat hidupmu Hancur Berantakan"
Posting Komentar