Cerbung Fantasi: Kembali Ke Masa Lalu (Part 8)


EDIT BY CANVA


Part 8 Akhirnya Terjadi


Setelah mengetahui semua kejahatan ayah Aska dari Papa Mayra (Lutfi). Aska merasa takut untuk menghadapi ayahnya. Lutfi memberi saran agar mereka berdua untuk sementara tinggal dirumahnya, karena proses pelaporan ke pihak polisi masih terus berlanjut. Untuk keamanan mereka berdua Lutfi rela melakukan apapun.

Mayra dengan wajah murung dan sedih, ia mulai menyadari suatu hal. Ia teringat kejadian di masalalunya tentang seorang kakak laki-laki yang ayahnya bawa dari luar. Mungkin, Aska adalah orangnya. Kejadian saat ini memang terhubung dengan masalalunya. Mayra kecil yang masih polos belum mampu memahami apa-apa, bahkan di detik-detik terakhir kejadian buruk menimpa ayahnya, ia masih sibuk dengan beberapa mainan di tangannya. Mayra mulai menangis tersedu-sedu, kenapa disaat itu ia tidak mencegah ayahnya untuk membantu Aska, kenapa dia tidak membuang saja jam konyol itu. Mayra mengacak rambutnya kesal. Semua ini berawal dari jam itu, kalau ayahnya tidak bertemu Aska mungkin ia masih akan selamat. Semua salah Aska!

"Ra kamu kenapa?" tanya Aska menghampiri Mayra yang sedang menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Mayra yang menyadari kehadiran Aska ia langsung meluapkan amarahnya, "Pergi kamu! Sekarang aku ingat, penyebab kematian ayahku karena kamu! Ayahku demi menolong kamu dia harus kehilangan nyawa!" teriak Mayra, Aska kebingungan dan mencoba mendekati Mayra untuk menenangkannya.

"Maksud kamu apa Ra? Aku nggak ngerti."

"Kamu jangan mendekat! Aku mau kamu pergi! Gara-gara kamu ayahku meninggal!" teriak Mayra histeris, Aska ingin merengkuh Mayra ke dalam pelukannya untuk menenangkannya tapi Mayra bangkit dari duduknya dan langsung mendorong Aska keluar kamar. 

"Ra coba cerita sama aku, sebenarnya apa yang terjadi?"

"Kamu harus pergi! Cegah ayahku jangan sampai dia lapor polisi!"

"Tapi Ra, ayahmu bilang kita harus sembunyi disini?"

"Kamu harus cegah ayahku!"

"Ra, kamu sebenarnya kenapa?" tanya Aska khawatir, tiba-tiba Mayra terhuyung jatuh pingsan. Aska menggendong Mayra ke ranjang, ia khawatir terjadi sesuatu pada Mayra sementara ayah Mayra sekarang pergi ke kantor polisi. Aska bingung haruskah dia menuruti perkataan Mayra yang masih belum jelas maksudnya, atau menjaganya disini yang sedang pingsan. Aska menghembuskan nafasnya kasar. 

"Ra, ayo bangun," gumam Aska pada Mayra. 

***

Sementara di lain tempat, Lutfi sedang mengadukan tindak kejahatan ayah Aska. Mendengar penuturan Lutfi, polisi tidak mampu memahaminya jelas-jelas apa yang dikatakan Lutfi seperti kebohongan yang dibuat-buat, bagaimana mungkin ada jam ajaib, apalagi jam yang akan membawamu ke masa depan atau masa lalu.

Polisi tidak menghiraukan Lutfi, bahkan mengira kalau Lutfi adalah orang yang sedang dalam gangguan jiwa. Lutfi pulang dari kantor polisi dengan tangan hampa, usahanya sia-sia saja pihak polisi tidak akan dengan mudah mempercayai perkataannya tanpa barang bukti.

Lutfi kembali ke rumahnya dengan lesu, ia merasa bersalah karena tidak bisa membantu apa-apa lagi, usahanya sia-sia saja.

"Yeay, Papa pulang!" seru Mayra kegirangan. Aska yang mendengarnya dari kamar Mayra langsung berlari keluar.

"Om, Mayra pingsan!" kata Aska dengan panik, Lutfi langsung bergegas ke kamar Mayra diikuti Mayra kecil.


Bersambung... 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cerbung Fantasi: Kembali Ke Masa Lalu (Part 8)"

Posting Komentar