Cerpen: Jatuh Dari Tangga
Cerpen: Jatuh Dari Tangga
Siang hari itu, Sarah masih sibuk mengajar anak-anak TK di sekolah. Tiba-tiba suara gemericik hujan mulai terdengar, lama-kelamaan semakin deras diikuti angin kencang yang sesekali hembusannya menyeruak ke dalam seisi ruangan. Sarah kemudian terperanjat dari duduknya, ia baru sadar kalau masih memiliki jemuran yang belum diangkat. Dengan secepat kilat, Sarah lari ke asrama tempat ia tinggal yang lokasinya tidak jauh dari tempatnya mengajar, karena kebetulan asrama itu memang disediakan untuk guru sekolah yang rumahnya jauh.
Di tengah derasnya hujan, Sarah berlari dan sampai di loteng asrama yang letaknya berada di lantai dua, ia memungut satu persatu jemurannya. Setelah terkumpul, Sarah turun dari loteng dengan terburu-buru, Ia tidak sadar kalau kakinya basah dan anak tangga turunannya juga begitu licin. Tiba-tiba...
Kedebug!
Sarah terjungkal dari anak tangga ke empat dari bawah sampai ke lantai. Pinggangnya tidak sengaja menabrak kursi kecil yang disimpan di dekat bawah tangga. Tangan kiri yang ia gunakan untuk menopang tubuhnya saat jatuh mulai mati rasa. Sarah terlentang sambil menahan rasa sakit pada tubuhnya. Ia meneteskan air mata, sambil mengeram kesakitan. Tangan kiri nya tiba-tiba terasa sakit dan kaku.
Tidak lama setelah itu, suara pintu terbuka dari luar. Teman Sarah masuk dengan santai. Sedangkan, Sarah berusaha bangkit sambil menahan rasa sakit. Ia malu, kalau harus mengatakan kalau dia baru saja jatuh dari tangga. Sarah hanya berusaha menahan isak tangisnya, sambil mengumpat pada dirinya sendiri untuk menghilangkan kecurigaan. Bagaimana tidak, Sarah masih saja terpaku dalam duduknya tepat di bawah tangga, ia masih belum cukup mampu untuk bangkit sekarang.
"Cucianku basah lagi," keluh Sarah pada dirinya sendiri. Temannya tidak terlalu memperhatikan Sarah, jadi Sarah cukup merasa aman dari rasa malunya.
Sambil terus menahan rasa sakit, Sarah masuk ke dalam kelasnya. Muridnya masih sibuk dengan kegiatan belajar, sedangkan Sarah mulai tidak tahan lagi menahan tangis.
"Aku jatuh Mbaaa," isak tangis Sarah pada rekan mengajarnya.
"Loh kok bisa? Dimana?" tanya Dewi teman Sarah.
"Di tangga asrama. Tanganku sakit banget sekarang," rengek Sarah, muridnya mulai memperhatikan Sarah.
"Jangan nangis, itu malu ada anak-anak."
"Nggak kuat ini sakit banget tangannya. Biarin aja Mba, Bu guru juga manusia jadi wajar kalo nangis,"
"Terus gimana dong?"
"Aku nggak tau Mba, sakit banget," rengek Sarah lagi.
***
Setelah selesai mengajar, Sarah pulang ke rumahnya di sore hari. Kali ini, ia tidak menginap di asrama. Karena sakit di tangannya ia merasa mungkin penyembuhan terbaik adalah di urut.
"Assalamu'alaikum Bu, Sarah pulang."
"Wa'alaikumussalam. Kamu kenapa?" tanya Ibu Sarah khawatir, melihat tangan anaknya yang lemas.
"Jatuh Bu di tangga," kata Sarah dengan suara tenang walaupun sebenarnya ia sedang berusaha menahan rasa sakit.
"Ya udah, nanti di urut. Ibu panggilkan tukang urut."
Setelah lama menunggu tukang urut datang, dan langsung memeriksa tangan kiri Sarah. Tukang urut dengan kelihaiannya langsung mulai memijat dengan santai. Sedangkan, Sarah meronta-ronta kesakitan karena ini merupakan pertama baginya di urut oleh tukang urut. Sarah menangis sambil terus merintih kesakitan.
"Sakit!"
-End-
Semoga bisa mengambil hikmahnya... ^_^
0 Response to "Cerpen: Jatuh Dari Tangga"
Posting Komentar