Pendidikan, Karir dan Cita-Cita
![]() |
EDIT BY CANVA |
Pendidikan, Karir dan Cita-Cita
Setiap orang dibelahan bumi manapun pasti punya yang namanya cita-cita. Bahkan, seorang anak kecil jika ditanya, kamu ingin jadi apa kalau sudah besar? Pasti jawabannya bervariasi. Ada yang ingin jadi dokter, guru, polisi, tentara, pilot, masinis dan profesi lain yang dikenal oleh kalangan anak-anak pada masanya. Sekarang? Ternyata cita-cita itu tidak hanya sepintas hal itu. Banyak dari kita menginginkan jadi orang yang sukses, punya banyak usaha, bisnis melejit, sukses diusia muda, ya pokoknya tentang banyak harta. Karena memang, profesi tidak menjamin kita punya banyak uang. Tapi sadar nggak sih bahwa profesi tersebut, profesi yang kita cita-citakan dari kecil apabila terwujud dimasa dewasa akan hadir sebuah rasa kebanggaan dalam diri, ya walaupun memang tidak harus banyak uang, tapi intinya terwujud.
Cita-cita memang tidak harus tinggi, karena kalau kita terlalu berekspektasi tanpa memahami kapasitas diri, yang ada hanya kecewa dan pada akhirnya kita gagal sebelum memulai. Mimpi boleh tinggi, tapi ingat kamu harus memanusiakan dirimu, jangan karena melihat orang lain kamu kemudian iri sehingga, memaksa diri menjadi orang lain. Kamu hebat kok! Tapi untuk diri kamu sendiri, nggak perlu pengakuan dari orang lain dan nggak perlu menunggu pujian dari orang lain. Love yourself and do not care about human judgment , cintai dirimu dan jangan pedulikan penilaian manusia.
Mengharapkan cita-cita agar terwujud itu wajar, ikhtiar dan doa adalah proses untuk meraihnya. Tapi, jangan berharap terlalu lebih nanti kamu bisa kecewa. Seperti kata Dr. Fahruddin Faiz "Hanya orang yang berharap yang akan kecewa". Jadi, apa yang kita cita-citakan saat ini belum tentu bisa kita meraihnya. Allah tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Lebih baik maksimalkan ikhtiar kita dan perkara hasil biar Allah yang tentukan bagaimana nantinya.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)
Pendidikan dan Karir
Wajar nggak sih kalau kita rela melanjutkan pendidikan tinggi sampai ke jenjang sarjana, tapi pada akhirnya kita cuma sebagai pekerja bawahan yang gajinya nggak seberapa?
Wajar nggak kalau kita rela melanjutkan pendidikan tinggi tapi ternyata pendidikan itu tidak sejalan dengan karir yang kita jalani saat ini?
Misalnya, seseorang yang pada dasarnya dia adalah lulusan pendidikan tapi pekerjaan yang ia jalani adalah sebagai karyawan di perusahaan swasta. Wajar nggak?
Menurutku, pendidikan tidak harus beriringan dengan karir. Pendidikan memang bisa menunjang karir, tapi nggak harus selamanya pendidikan membatasi karir yang kita pilih. Setiap orang berhak menjalani apa yang mereka suka, dan perihal pendidikan memang sebuah kebutuhan.
Nggak salah kok pendidikannya, yang salah itu penilaian manusianya. Manusia selalu menuntut hal lebih, hanya karena ia tidak sama dengan orang lain rasa iri kemudian timbul dan menjadi penyakit yang nggak ada obatnya.
Pendidikan, karir dan cita-cita, tiga hal ini mungkin hanya beberapa dari sekian banyak hal yang sedang dirisaukan dari banyak kalangan para anak muda yang usianya 20 tahun ke atas, karena memang pada usia ini bukan lagi hal percintaan yang menguras perhatian, melainkan soal pencapaian.
0 Response to "Pendidikan, Karir dan Cita-Cita"
Posting Komentar