BANGKIT!
BANGKIT!
Part 2: Gimana Bahunya? Masih Kuat?
Hai kamu...
Apa kabarmu hari ini? Kamu yakin kamu masih baik-baik saja? Kamu yakin nggak akan mengeluh? Kamu yakin hari ini sudah berjalan seperti yang direncanakan?
Hai kamu, yang saat ini bahunya lagi nggak baik-baik saja. Kamu yang saat ini terhimpit karena beban hidup yang dipikul sendirian. Kamu yang saat ini sedang memikul tanggung jawab yang begitu besar. Iya, kamu orangnya. Orang hebat yang tetap berusaha terlihat baik-baik saja walaupun sebenarnya hampir menyerah. Orang hebat yang tetap tersenyum walaupun air mata sudah diujung dan hampir tertumpah.
Sadar nggak sih? Bahwa kita adalah orang yang memikul beban masing-masing dalam hidup? Entah mau anak pertama, anak bungsu, atau anak tunggal sekalipun beban hidup tetap saja ada. Lalu kenapa ia bisa ada? Bukankah yang namanya hidup adalah kesempatan untuk beramal shalih? Lalu kenapa hidup dikatakan sebagai beban?
Bagaimana cara pandang kita terhadap hiduplah yang telah melahirkan perspektif tersendiri mengenai kehidupan. Kadangkala, kita harus melakukan sesuatu yang diluar batas yang kita mampu, kita nggak mampu untuk memikul tanggung jawab itu sendirian tapi keadaan seolah memaksa agar kita melakukannya, suka nggak suka kamu harus tetap menjalankannya, mungkin itulah yang melahirkan suatu kata yang disebut "beban".
Seperti apa sih beban hidup? Dan bagaimana agar kita bisa menjalani hidup tanpa merasa terbebani?
Dari sini mungkin akan muncul pendapat, kuncinya adalah "bersyukur". Dengan bersyukur Allah akan menambah nikmat-Nya. Dengan bersyukur kita menyadari hidup kita bergantung pada kasih sayang Allah semata.
Untukmu yang saat ini sedang merasa terhimpit oleh suatu keadaan. Kamu yang sedang mengalami kesedihan tapi nggak sanggup untuk diceritakan. Ingat ini ya...
Ibnu Jauzi pernah berkata:
"Aku pernah terhimpit satu perkara sehingga aku mengalami kesedihan bertubi-tubi. Aku mulai mencoba berpikir untuk mengakhiri kesedihan ini dengan segala cara. Maka aku tidak menemukan jalan untuk mengakhiri kesedihan ini. Lalu aku sampai pada sebuah ayat, "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." QS. At-Talaq: 2 (dikutip langsung dari buku Laa Tahzan for Women karya Nabil bin Muhammad Mahmud)
Sebenarnya, hidup ini bukanlah suatu beban, kita saja yang nggak pandai buat bersyukur tentang apapun yang menjadi takdir dan ketetapan untuk kita. Hidup bukan sesuatu yang bisa kita keluhkan hanya karena melihat kelebihan-kelebihan yang orang lain miliki, bukan karena hidup orang lain yang selalu mujur dan bukan karena hidup kita yang selalu berkekurangan. Tapi rasa syukur kita yang masih terlalu sedikit hingga menganggap hidup susah menjadi sebuah "beban".
Jadi, sudah sejauh mana kamu bersyukur?
Bahumu memang perlu untuk dikuatkan, tapi rasa syukurmu perlu dibesarkan.
Ekspektasimu mungkin terlalu tinggi, tapi hatimu kurang lapang.
Jangan bersedih...
Jangan mengeluh...
Karena Allah bersama kita...
Kuat ya, kamu pasti bisa melalui semuanya, sama seperti sebelum-sebelumnya..
By: manusia sok puitis -p216-
0 Response to "BANGKIT! "
Posting Komentar