Remaja Masa Gitu?

Setiap orang pasti pernah merasakan bagaimana menjadi remaja, sebagian dari orang mungkin sudah melewati masa itu, atau bahkan saat ini masih ditahap itu. Menjadi remaja adalah masa yang menyenangkan, masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. 

Membahas soal remaja, pasti tidak akan ada habisnya. Berbagai problematika remaja kian hari semakin menarik untuk diperbincangkan. Disini saya pribadi ingin mencoba flashback ke masa remaja zaman dulu, masa remaja yang memang sangat sederhana dan belum terbawa arus globalisasi.

Arus globalisasi telah banyak membawa perubahan bagi banyak generasi khususnya remaja, dari remaja masa milenial, gen z, dan saat ini yang dikenal dengan generasi alpha. Perubahan-perubahan itu sangat berdampak besar bagi para remaja, bukan hanya dampak buruk melainkan banyak juga dampak negatif cenderung tidak bisa terelakan bagi remaja yang belum bisa memilah dengan baik mana perubahan yang baik yang bisa diikuti dan mana yang buruk yang harus dijauhi.

Arus globalisasi telah membawa remaja jadul kepada era yang lebih modern. Remaja yang dulu hanya mengenal permainan tradisional sekarang cukup bermain lewat gadget di tangan. Remaja yang dulu banyak bersosialisasi bersama teman sepermainan sekarang bisa dengan mudah dijangkau lewat sosial media. Remaja yang dulu percintaannya hanya sebatas cinta monyet sekarang percintaannya bahkan sudah lebih unggul dari orang-orang muda yang usianya sudah siap untuk menikah. Remaja yang dulu masa bodo soal fashion sekarang semua harus serba bermerk dan mengikuti trend masa kini. Remaja yang dulu cenderung tampil sederhana dalam hal riasan dan penampilan sekarang mulai sibuk dengan skincare, melihat berbagai tutorial make up sudah menjadi hal lumrah untuk ditonton akibatnya tidak jarang para remaja perempuan justru terlihat lebih dewasa ketimbang wanita dewasa sendiri. Dan pada akhirnya remaja sekarang telah menjadi dewasa sebelum waktunya.

Semua perubahan yang terjadi memang tidak sepenuhnya buruk untuk para remaja, beberapa hal memang cukup bermanfaat, hanya saja perubahan arus globalisasi yang tidak terkendali bisa saja berakibat buruk, mungkin hal ini juga bisa menjadi alasan munculnya kenakalan remaja. 

Kenakalan remaja bukan lagi hal yang asing di telinga masyarakat. Hampir semua orang sudah tahu apa itu kenakalan remaja, tapi apa yang menjadi penyebab kenakalan remaja? 

Masa remaja adalah masa yang gencar akan pencarian identitas diri, rasa ingin tahu yang tinggi, dan lingkungan pergaulan yang kurang dari perhatian orang tua bisa menjadi penyebab timbulnya kenakalan remaja.

Tidak jarang kita juga sering melihat berbagai kenakalan remaja di media sosial. Berbagai macam bentuk penyimpangan seorang remaja sangat mengkhawatirkan. Banyak dari remaja yang sudah kehilangan adab dan rasa malu di depan gurunya, remaja yang tanpa rasa takut membawa senjata laras panjang untuk dipamerkan di depan umum atau bahkan dijadikan sebagai alat pembunuhan, belum lagi soal kasus remaja yang hamil diluar nikah dan membuang bayinya semakin gencar dimana-mana.

Kasus kenakalan remaja di Indonesia semakin banyak beritanya, dari yang kasus ringan hingga berat tidak ada habis-habisnya setiap hari selalu ada beritanya dari berbagai daerah. Miris, takut, dan khawatir selain karena takut menjadi korban tetapi juga takut jika nanti menjadi pelaku. Oleh karena itu, sebisa mungkin agar kita tidak menjadi pelaku dari kenakalan remaja. 

Lalu jadi remaja itu harus bagaimana?

Mungkin banyak sekali referensi tentang bagaimana cara menjadi remaja yang baik, remaja yang lebih produktif dalam memaksimalkan masa mudanya, dan cara menjadi remaja yang lebih bermanfaat untuk masyarakat. Tapi satu hal yang mungkin harus ada dalam diri seorang remaja yaitu meningkatkan hubungan dengan Allah Sang Maha Pencipta. Dengan meningkatkan hubungan pada Allah hal buruk bisa saja dihindari karena rasa takut berbuat dosa dihadapan Allah SWT. Karena kalau hanya sekadar dapat membedakan mana yang baik untuk dikerjakan dan mana yang buruk untuk ditinggalkan setiap orang bisa melakukannya tapi tidak sedikit orang yang menganggap baik apa yang buruk dan menganggap buruk padahal itu sebenarnya baik. Karena baik dan buruknya sesuatu setiap orang punya penilaian masing-masing. 

"...Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

(QS. Al-Baqarah: 216)


.

.

.

.

Terima kasih^_^

Subscribe to receive free email updates:

12 Responses to "Remaja Masa Gitu? "

  1. Tulisan ini lebih mirip sebuah catatan keresahan, semoga dari keresahan tersebut bisa muncul ide kreatif dan inovatif untuk menanggulangi kenakalan remaja yang semakin menjadi-jadi.

    BalasHapus
  2. Sebagai ibu dengan 2 anak remaja laki-laki, nonton berita bisa jadi trauma tersendiri. Bikin overthinking, tapi di sisi lain ga bisa terlalu overprotektif, karena nanti mentalnya tempe. Dilematis

    BalasHapus
  3. Remaja sekarang emang bikin geleng-geleng ya kak. Soalnya zaman juga berubah, banyak tantangannya jadi remaja sekarang. Tapi, dengan mendekatkan diri degan Allah, Insya Allah remaja tahu apa yg harus dilakukan. Ini gak mudah, mesti dipupuk oleh orang tua sedari dini. Peran orang tua juga menentukan ya.

    BalasHapus
  4. Nice ending dengan mengakhirinya dengan ayat Alqur'an. Yang jelas apapun perubahan yg akan terjadi ke depan, harus tetap berpegang teguh pada alquran dan sunnah ya anak muda! Hehe..

    BalasHapus
  5. Remaja zaman sekarang memang membutuhkan pantauan dan bimbingan khusus, karena banyaknya pengaruh dari luar, maka dari itu perlu diarahkan orang tua untuk mengembangkan dan menyeimbangkan komepetensi kognitif, sosial, spiritual, dan emosionalnya.

    BalasHapus
  6. Setuju, karena kalau hanya berdasarkan baik dan buruk saja tidak memiliki standar yang pasti. Kalo balik lagi ke agama sudah jelas mana yang boleh mana yang tidak.

    BalasHapus
  7. Begitulah efek dari derasnya sumber informasi yang bisa kita dapatkan melalui internet. Kalau belum paham cara memilah, bisa-bisa semua ditelan bulat-bulat. Jadi, salah satu caranya untuk menanggulangi kenakalan remaja akibat "salah contoh" adalah dgn menyiapkan anak remaja kita cara untuk memisahkan antara yang baik dan yang buruk, salah satunya dengan tameng agama

    BalasHapus
  8. Benar sekali. Akhlak yang baik perlu didasari dengan iman. Dari iman ini remaja akan lebih bisa menahan diri ketika tergoda melakukan kenakalan karena takut pada Tuhan. Great! Semangat kaak

    BalasHapus
  9. Aku suka banget sama tulisannya. Dibacanya ngalir, sarat makna. Konklusinya satu, dekat sama Allah

    BalasHapus
  10. Terkadang aku juga heran, remaja saat ini pergaulannya sungguh di luar nalar. Sampai kadang berharap semoga anakku kelak ketika tumbuh dewasa, tak ikut arus kenakalan yang terjadi saat ini yang seolah udah ajdi tren.

    BalasHapus
  11. Sepakat banget harus mendekatkan diri kepada Allah :)

    BalasHapus